Menjadi Tidak Terlihat

Pengalaman ku menjadi anak yang jangkung sedari kecil, bikin aku selalu ngerasa enggak nyaman ketika ada di keramaian. Dulu.... karena aku sangat berbeda dari anak seusia ku, aku sering jadi pusat perhatian orang-orang ke manapun aku pergi.

"Loh kenapa gak nyaman? harusnya bangga dong" setiap orang bilang begini kalau aku cerita tentang hal tersebut.

Ternyata aku tidak sebangga itu.. karena punya badan tinggi, banyak orang yang mengira aku seumur dengan anak SMP yang padahal saat itu aku masih SD. Ketika mereka tau, mereka malah tertawa dan mengira aku beberapa kali tinggal kelas. Dengar mereka tertawa dan membicarakan ku seperti itu aku yang masih sangat anak-anak (masih EsDe cuy..) merasa malu bangetttt karena dianggap tinggal kelas beberapa kali.

Sekarang aku sudah bukan satu-satunya si Jangkung, tapi rasa tidak nyaman ketika di keramaian masih ada. Aku lebih suka aktifitas di dalam ruangan yang sudah pasti tidak banyak orang.

Beberapa hari lalu, aku "sadar" sesuatu.. 

Aku terlalu takut sama apa yang orang pikirkan, akhirnya aku membatasi diri bahkan takut sebelum memulai sesuatu. Aku sudah membuang banyak waktu dan kesempatan.

Kemudian seorang om-om umur 40 tahun membagikan cerita tentang 40 pelajaran yang ia pelajari di umur ke 40nya dalam sebuah video youtube. Ada satu poin pelajaran yang ia bagikan menampar pikiran dan hati ku. 

Poin itu adalah "Kita gak sepenting itu buat orang lain"

Dari poin itu aku sadar, kalau orang lain hanya akan melihat apa yang menurut mereka penting untuk mereka. Jadi Lakukan saja apa yang kita inginkan, kita tidak akan terlihat selama itu tidak penting buat mereka. 

Aku mulai menikmati menjadi tidak terlihat.

Hadiah Doa

Aku sekarang sudah masuk kepala tiga, banyak yang doain supaya segera dapat jodoh. 

Hem.........

Saking banyak dan sering doa itu di ucapkan. Aku yang awalnya berterima kasih dan lanjut menyambung obrolan yang cuma sekedar basa-basi akhirnya sampai di fase jenuh. Sekarang cuma bisa bales pake senyum alakadarnya.

Sempet mikir apa aku kelihatan sangat menyedihkan karena belum menikah, sampai semua orang yang ketemu selalu memberi "hadiah" doa segera dapat jodoh.

Kalau dikasih kesempatan, aku pengennnnn....... banget kasih tau mereka kalau aku baru aja terselamatkan dari sebuah "pernikahan" yang jika terlaksana, aku pasti akan sangat tersiksa lahir dan batin seumur hidup.

Kita gak perlu kok merasa kasian terhadap kondisi seseorang. Bisa jadi kondisi orang lain yang kalian anggap "kurang" itu ternyata adalah kondisi terbaik yang sedang mereka nikmati setelah perjuangan yang sangat berat dan melelahkan. 

Rasa kasihan yang kalian tunjukkan bisa membuat mereka bingung dan merasa kondisi yang sedang mereka nikmati sebagai hasil dari perjuangan mereka adalah sesuatu yang salah dan mereka akan mulai merasa tertinggal dibanding dengan orang-orang lain.

Aku akan menikmati hasil perjuangan ku.

Terimakasih atas semua doanya ya..